Rabu, 02 Juli 2014

Museum Keraton Kasunanan Surakarta


Museum Keraton Surakarta merupakan sebuah museum di tengah kota Solo, tepatnya di kelurahan Baluwarti, kecamatan Pasar Kliwon. Setiap hari hampir selalu diramaikan oleh para penjual souvenir, becak dan juga andong. Museum ini buka Senin-Kamis pukul 09.00 hingga 14.00 dan Sabtu- Minggu hanya hingga pukul 13.00. Khusus hari Jumat museum ini libur/tidak buka. Wisatawan diwajibkan membeli tiket masuk di loket-loket yang telah disediakan yaitu di pojok barat tepat samping pintu masuk atau bisa juga di loket dekat parkir kendaraan. Ketika memasuki pintu gerbang museum, wisatawan akan disambut oleh patung dari Sinihun Pakubuwana X (Raja Pakubuwana X). 

Terdapat dua kawasan yang dapat dikunjungi wisatawan di dalam Museum Keraton Surakarta. Kawasan utama di sebelah barat dan timur. Di sebelah barat wisatawan akan dipandu untuk melihat beberapa bangunan inti keraton, sementara di sebelah timur wisatawan dapat melihat-lihat koleksi benda-benda budaya milik keraton. Biasanya wisatawan akan dibawa ke kawasan sebelah barat terlebih dahulu oleh pemandu dari keraton, namun akan terdapat beberapa tata tertib yang harus dipatuhi seperti tidak boleh memakai topi, kaca mata hitam, celana pendek, sandal dan jaket.






Setelah memasuki kawasan inti keraton, wisatawan akan menemukan hamparan pasir dan pepohonan sawo kecik yang disusun rapi di halaman inti kraton tersebut. Pasir itu diambil dari pasir pantai Parangtritis dan konon bila berjalan tanpa alas kaki di atas pasir-pasir tersebut akan mencegah penyakit reumatik.


 
Lalu wisatawan juga akan melihat Sasana Sewaka yaitu bagian penting dari bangunan Keraton Surakarta yang digunakan untuk menggelar Jumenengan atau perayaan ulang tahun kenaikan tahta.



Serta Panggung Songgobuwono yaitu menara sebagai tempat mengintai aktifitas di Benteng Vastenburg (markas Kompeni Belanda) dan konon tempat pertemuan gaib raja dengan Kanjeng Ratu Kidul (Nyai Roro Kidul).






Bangunan utama sebelah timur yang dijadikan ruangan untuk Museum Keraton Surakarta ini adalah bekas bangunan kadipaten. Bangunan ini terbagi dalam beberapa ruangan yang dapat dijelajahi wisatawan dengan berjalan berlawanan arah jarum jam. Ruangan pertama wisatawan dapat melihat beberapa koleksi lukisan dan kursi raja Keraton Kasunanan Surakarta.










Ruangan kedua berisi benda bersejarah yang terbuat dari perunggu dan juga batu seperti arca.




Ruang ketiga ini wisatawan akan disambut dengan patung kuda yang lengkap dengan dandanan dan aksesoris yang berada di dalam ruang kaca. Kuda seperti ini adalah kuda yang dinaiki oleh pengantin pria kerajaan.




Ruang keempat berisi adegan kesenian tradisional. Beberapa kesenian yang digambarkan disini seperti adegan pertunjukan wayang kulit, wayang beber, klenengan, dan beberapa kesenian daerah lainnya.



Ruang kelima masih berhubungan dengan ruang sebelumnya dimana di ruang ini dapat ditemukan beberapa benda seni dan juga gambaran adegan beberapa kesenian daerah. Selain kesenian, di ruang ini juga tampak beberapa adegan upacara adat seperti selamatan atau adegan budaya seperti pandai besi.
Sementara itu, diruang keenam wisatawan dapat menemukan alat-alat atau perlengkapan upacara adat hingga beberapa senjata tradisional dengan bentuk dan rupa yang unik.
Terpisah di sebelah timur wisatawan akan memasuki ruangan ketujuh. Di dalam ruang ini beberapa kereta kerajaan yang tampak masih terawat dapat ditemui.














Ruang kedelapan pengunjung akan menemukan dayung dengan ukuran luar biasa besar yang dulunya merupakan bagian dari perahu di era raja terdahulu. Di sebelah dayung besar berjajar beberapa patung kepala raksasa sebagai hiasan perahu. Termasuk diantaranya adalah patung Rajamala yang terkenal.
























Ruangan terakhir berisi senjata-senjata juga diorama dan patung perang Diponegoro.