Cinta
Sejati
Karya
Rizqi Ananda
Seorang remaja putri yang bernama Dinda, dia adalah seorang remaja
yang santun, anggun, cantik, lembut. Kini dia beranjak dewasa dia mengenal arti
kehidupan yang sebenarnya. Dia bertambah dewasa dan cantik kaum Adam pun banyak
yang mendekatinya. Namun, tak seorangpun bisa meluluhkan hati Dinda yang anggun
itu. Dinda adalah seorang mahasiswa semester IV s1 jurusan psikologi. Dia merupakan
bintang kampus yang dikenal banyak orang. Dia aktif dalam mengikuti kegiatan
yang diadakan kampus karena dia selalu menjadi orang penting dalam kegiatan
kampus diapun disegani banyak orang.
Suatu hari disebuah kegiatan yang dimana dia sebagai pemandu
acara. Dia bertemu dengan seorang laki-laki yang baik, sopan, pintar, ramah
sebut saja dia adalah Denny. Denny adalah kakak tingkat Dinda semester VI
jurusan psikologi juga. Dan Denny sendiri adalah ketua panitia dari kegiatan
kampus tersebut.
Kegiatan kampus berjalan lancar hingga dipenghujung acara. Setelah
acara selesai seluruh panitia berkumpul dibascamp untuk mengevaluasi kegiatan
yang telah dilaksanakan. Ketua panitia membuka acara evaluasi tersebut dan
mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia atas kerja sama yang baik
sehingga acara berjalan dengan lancar. Dan setelah itu semua panitia pulang
kerumah masing-masing.
Namun, Dinda masih berada didepan bascamp dan melamun diwaktu yang
sama Denny yang akan pulang melihat Dinda yang berada didepan bascamp dengan
wajah yang lelah tak seperti biasanya yang terlihat ceria dan ramah kepada
semua orang. Denny pun menyapa Dinda, “Dinda, kenapa masih disini? Kamu
terlihat sangat lelah…”. Dinda pun menjawab,”tidak ada apa-apa kak, hanya
kelelahan saja ini saya segera pulang kak.”jawab Dinda dengan nada yang lirih.
“Pulang dengan siapa kamu? Tidak baik malam-malam begini cewek pulang sendirian
Dinda.” Tanya Denny penuh khawatir. “Saya pulang sendiri kak saya bawa sepeda
motor.” Jawab Dinda tenang. “tapi kamu baik-baik sajakan Dinda? Tidak ada
masalah atau tidak sedang sakit kan dirimu?” Tanya Denny penuh khawatir. “tidak
kak, saya baik-baik saja, terima kasih atas perhatian kakak saya pulang dulu
assalamu’alaikum kak.” jawab Dinda sembari meminta izin untuk pulang dulu. “Iya
hati-hati Dinda.” jawab Denny.
Dinda pun pulang kerumah dan Denny diam-diam mengikuti Dinda dari
belakang untuk memastikan Dinda baik-baik saja dan selamat hingga rumahnya.
Setelah Denny mengikuti Dinda hingga Dinda sampai rumahnya dengan
selamat iapun langsung pulang kerumahnya. Sampailah Denny dirumahnya dan masuk
kamar melemparkan tasnya dan merebahkan dirinya diatas ranjangnya. Semalaman
Denny tidak bisa tidur karena memikirkan Dinda seperti ada sesuatu yang aneh
dihati Denny untuk Dinda. Denny pun bingung dengan perasaannya yang tidak wajar
terhadap Dinda. Denny bertanya pada dirinya “mengapa saya memikirkanmu terus
Dinda?, dan mengapa tadi saya reflek memberikan perhatian padamu?, dan begitu
kamu pulang mengapa aku begitu khawatir sehingga aku mengikutimu dari belakang
untuk memastikan dirimu baik-baik saja?, ada apa dengan perasaan ini Dinda?”
tanyanya dalam hati yang begitu bingung dengan perasaannya.
Mataharipun mulai menyinari, terik mataharipun menembus jendela
kamar Dinda. Dinda yang merasa kelelahan tertidur pulas hingga tak terasa terik
matahari yang begitu panas menyengat dikulitnya yang putih karena mamanya
membuka jendela kamarnya. Mamanya pun membangunkan anaknya yang terlihat begitu
lelah dengan belaian kasih sayangnya. “nak sudah kesiangan apa kamu tidak ada
kuliah hari ini?” Tanya sang mama sembari menarik selimut Dinda. Dinda pun
terkejut karena kesiangan padahal ada mata kuliah yang penting pagi itu. Dia
bergegas mandi dan tidak menghiraukan mamanya yang ada dikamarnya. Selesai
mandi Dinda pun langsung berpamitan pada mamanya dan tidak sempat sarapan dirumah.
“Dinda sarapan dulu nak!”teriak mamanya.”tidak sempat ma, nanti saja Dinda
makan dikampus, berangkat dulu ma asalamu’alaikum.”jawab Dinda sembari berlari
tergesa-gesa cium tangan mamanya dan mencium kedua pipi sang mama “Wa’alaikumussalam,
hati-hati nak.” nasehat mamanya.
Setibanya dikampus Dinda tidak diperbolehkan masuk oleh dosen yang
memberikan mata kuliah dikelasnya karena Dinda telat satu jam lebih. Akhirnya,
iapun pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi dari mata kuliahnya.
Setelah lama Dinda mencari buku tersebut akhirnya ia menemukannya dan mencari
tempat duduk untuk membaca dan mencatat hal-hal penting. Tiba-tiba dari
belakang ada seseorang yang memanggilnya dan ternyata ada kak Denny
dibelakangnya. Dindapun terkejut mengapa kak Denny ada di belakangnya. “boleh
aku duduk disini?”Tanya Denny memecah kesunyian.
“ iya silahkan kak”,jawab Dinda sembari melemparkan senyum pada
Denny.
“ kenapa kamu ada disini? Kenapa tidak masuk kelas Dinda?” tanyanya
ingin tahu.
“ saya telat kak, tidak boleh masuk kelas.” jawab Dinda
“ Ooo….begitu sudah sarapan belum dik?” Tanya Denny perhatian
“ Belum kak, tadi mau sarapan tapi sudah kesiangan.” jawab Dinda
“ Ayo ke kantin sama kakak, aku yang traktir deh….” ajak Denny
“ beneran kak? Mau deh kalau begitu” jawabnya sembari tertawa
“ ya sudah ayo sarapan” pinta Denny
Denny merasa sangat beruntung bertemu dengan seorang cewek yang
menurutnya sangat sulit untuk didekati oleh kaum adam dan Denny berhasil
mengajaknya sarapan. Tapi kali ini Dinda berbeda, mungkin Dinda sudah mulai
membuka hatinya untuk sosok laki-laki yang menurutnya bisa menjaga dirinya,
memberikan ketenangan dan perhatian
padanya.
****
Suatu hari dikampus ada seorang cewek yang menghampiri Dinda
dengan wajah marah dan menantang. Dia adalah cewek yang selama ini suka pada
Denny dan mengaku pacar Denny tapi sayangnya Denny tidak pernah menanggapi itu
semua. ”kamu yang namanya Dinda” Tanya wanita itu dengan tegas.
“iya benar itu nama saya, ada apa ya mbak?” jawanya sedikit
ketakutan
“aku kesini mau tanya sama kamu, ada hubungan apa kamu dengan
Denny?”
“saya tidak ada hubungan apa-apa dengan kak Denny kak.” Jawab
Dinda takut
“jangan bohong kenapa aku sering melihat kalin jalan berdua?”
tanyanya kesal
“beneran kak saya itu tidak ada hubungan apa-apa dengan kak
Denny!, maaf kalau boleh saya tahu kakak siapanya kak Denny?” jawab Dinda
semakin gemes
“ooh….kamu belum tahu siapa
saya? Saya itu pacar Denny, jadi jangan harap kamu bisa memilikinya!” jawab
cewek itu dengan PD-nya dan meninggalkan Dinda begitu saja.
Dinda teringat dengan kata-kata yang diucapkan cewek yang mengaku
pacar Denny itu, diraihnya HP dari tasnya dan menelfon Denny mengajak bertemu
untuk meminta penjelasan apa maksud semua ini. saat Dinda sudah mulai merasakan
kenyamanan saat berada didekat Denny dan begitu pula sebaliknya dengan Denny
masalahpun datang dengan hadirnya seorang cewek yang mengaku sebagai pacar dari
Denny itu membuat hati Dinda sakit bak teriris pisau.
Setibanya Denny dicafe yang Dinda katakan, Denny menemui Dinda yang
sedang menangis di meja cafe itu. “Dinda kenapa menangis? Apa yang terjadi
Dinda?”tanya Denny dengan penuh khawatir takut orang yang disayangi ada
apa-apa. “kakak jujur sama Dinda mengapa kakak berbohong sama Dinda? Kakak
sudah punya seorang kekasih terus mengapa kakak memberikan harapan pada Dinda
kak? Dinda baru sekali ini merasakan apa itu jatuh cinta tapi kakak membuat
hati Dinda sakit, Dinda kecewa sama kakak.” Ujar Dinda kecewa
“ Dinda kakak sayang sama Dinda, Dinda percaya sama kakak, kakak
tidak pernah memilik pacar selama ini, mantan pacarpun kakak tidak punya, kakak
belum pernah merasakan apa itu jatuh cinta dan baru sekarang ini kakak
merasakan jatuh cinta padamu Dinda.” Jelasnya pada Dinda
“apa itu bisa dipercaya kak?, terus siapa cewek yang menegur saya
tidak boleh dekat-dekat dengan kakak dan jangan berharap saya bisa memilkimu
kak? Siapa dia?” tanya Dinda dengan sedikit marah
“ cewek yang mana Dinda? Kakak tidak pernah kenal dekat dengan
cewek manapun, kakak baru dekat dengan cewek, duduk berdua dengan cewek itu
hanya dengan Dinda, apa adik tidak percaya dengan kakak?” jawabnya memelas
“ kak, kakak harus tahu Dinda disini memiliki posisi yang sama
dengan kakak belum pernah pacaran, duduk berdua, merasakan jatuh cintapun belum
pernah kak. Jadi, Dinda harap kakak adalah orang yang tepat untuk Dinda, Dinda
berharap kakak bisa menjadi imam untuk Dinda, membimbingku, menemaniku, dan
selalu berada disisiku.” Pinta Dinda
“ baiklah Dinda, percayalah kakak hanya sayang pada Dinda dan
kakak membutuhkan sosok wanita seperti adik. Dan kakak minta maaf kakak tidak
bisa pacaran dan tidak akan pernah pacaran kakak akan segera menyelesaikan
kuliah dan setelah wisuda kakak akan segera datang ke rumahmu untuk memintamu.”
Ujar Denny meyakinkan Dinda
“ Dinda pegang kata-kata kakak, dan Dinda percaya kakak adalah
orang yang konsekuen dengan perkataan yang keluar dari mulut kakak, dan Dinda
akan selalu menunggu kedatangan kakak.” Kata Dinda sembari menatap wajah tampan
yang ada disebelahnya.
Denny pun menghibur Dinda agar tidak menangis lagi dan percaya
akan cinta Denny pada Dinda dengan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Cinta
Abad” dari ST12:
Dekap aku
Peluk diri ku
Dalam hembusan nafas mu
Peluk diri ku
Dalam hembusan nafas mu
Biarlah cinta
memiliki
tanpa ada yang terluka
tanpa ada yang terluka
Yakinkan
dirimu bahwa cinta kita abadi
Memang jalan penuh rintangan
kita tetap bersama
Memang cinta kita kan sejati
Takkan pudar untuk selamanya
Memang jalan penuh rintangan
kita tetap bersama
Memang cinta kita kan sejati
Takkan pudar untuk selamanya
Biarlah cinta memiliki
tanpa ada yang terluka
Biarlah cinta kumiliki
tanpa ada yang terluka
tanpa ada yang terluka
Biarlah cinta kumiliki
tanpa ada yang terluka
****
Denny pun selesai kuliah dan sudah mendapatkan gelar S.Psi dengan
cumlout, dia sudah memiliki pekerjaan tetap dan siap untuk menjadi imam bagi
Dinda. Denny pun menghubungi Dinda melewati selulernya untuk menanyakan apakah
ia siap untuk menjadi pendamping hidupnya? dengan sedikit keraguan dihati Dinda
Dindapun menjawab siap tapi, Dinda akan lebih yakin apabila Denny datang
kerumahnya dengan kesungguhan hatinya untuk Dinda.
Beberapa hari kemudian, Denny pun datang kerumah Dinda dengan
penuh keyakinan dengan diantar oleh kedua orang tuanya sampailah Denny dirumah
Dinda. Hati Denny berdetak semakin kencang, Dinda pun sangat terkejut dan
menangis bahagia karena pangeran yang dinantikan telah datang untuk
menjemputnya.
“ Dinda, kini saat-saat yang sangat
kakak tunggu dalam hidupku untuk memiliki orang yang paling kakak sayang dalam
hidup ini dan orang itu adalah kamu Dinda.” Ujar Denny
“ Dinda juga menantikan kedatangan
kakak sekeluarga dirumah ini, dan kini semua menjadi kenyataan pangeran Dinda
yang Dinda tunggu datang membawa kesungguhan hatinya untuk Dinda.” Kata Dinda
Ramah tamah antar keluarga pun semakin
dekat dan hangat, prosesi khitbahpun dimulai. Kini ayah Denny memulai
pembicaraan “Assalamu’alaikum, kami sekeluarga datang kesini memiliki niat dan tujuan yang
insyaAllah mulia, saya sebagai wali dari Denny ingin menyampaikan dan
menanyakan kepada nak Dinda, “nak bapak disini sebagai wali dari Denny, apakah
nak Dinda bersedia untuk menjadi pendamping hidup dari anak saya?” tanya bapak
Denny penuh harapan
Dinda hanya diam dan menatap orang
tuanya yang duduk diantara Dinda
Dan seketika Dinda menangkap wajah
pucat pangerannya yang datang dengan kesungguhan hati untuknya dan penuh
harapan untuk bisa memiliki Dinda seumur hidupnya.
Akhirnya, Dinda berkata pada orang
tuanya,”pa…ma…. Izinkan Dinda menyatukan cinta Dinda dengan orang yang Dinda
cinta pa…ma…” pintanya
“ iya nak, papa dan mama izinkan kamu
untuk menyatukan cinta kalian berdua. Tapi papa dan mama berharap Dinda sudah
yakin dengan pilihan Dinda yang jatuh ditangan nak Denny. Untuk nak Denny, papa
disini berharap nak Denny bisa menjadi imam, membimbing, menyayangi dan menjaga
Dinda dengan baik.” Pinta papa Dinda pada calon menantunya.
“iya pa….insyaAllah saya akan menjaga
dengan baik dan menjadi imam yang baik pula untuk Dinda.” Jawab Denny
meyakinkan
“lalu bagaimana dengan nak Dinda
apakah siap untuk menjadi pendamping Denny?” tanya bapak Denny penasaran
“ kak Denny, Dinda siap untuk menjadi
pendamping hidup untuk kakak. Karena Dinda yakin Dinda adalah tulang rusuk
kakak.” jawab Dinda yakin
“ Alhamdulillah, ya Allah terima kasih
atas karuniamu yang telah mengembalikan tulang rusukku yang hilang selama
berpuluh-puluh tahun ini, lancarkan segalanya hingga aku dan Dinda bersatu ya
Allah.” Denny bersyukur kepada Allah.
Suasana yang tegang berubah menjadi
suasana yang penuh kebahagiaan karena dua hati yang saling mencintai telah
bersatu.
Dinda dan Denny sibuk untuk mengurus
semua persiapan pernikahan mereka, hari yang special dalam hidupnya akan segera
tiba, mereka berdua terlihat sangat cocok gaun pengantinpun sudah jadi, Dinda
semakin anggun dan pancaran kebahagian tampak dari mata mereka berdua.
****
Hari special itupun datang semua tamu
undangan datang untuk menyaksikan penyatuan dua hati yang saling mencintai itu.
Akad nikah berjalan lancar dan tidak ada satu kendala apapun. Dinda terharu
tidak menyangka dirinya akan menjadi orang yang beruntung diantara wanita-wanita
yang ingin mendapatkan cinta Denny dan ternyata Denny memilih dirinya untuk
mendampinginya Dinda sangat bahagia begitu pula Denny ia merasa dirinya sangat
beruntung mendapatkan wanita yang banyak diharapkan oleh semua kaum adamdan
pilihan Dindapun jatuh pada Denny. Semua orang mengucapkan selamat pada mereka
berdua yang sedang berbahagia
Mereka berduapun hidup bahagia tanpa
ada yang mengganggu kehidupannya.
“Cinta datang kepada orang
yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka
yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih
ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka
yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali
kepercayaan.”
----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar