Jumat, 23 November 2012

CERPEN CINTA


Cinta Sejati
Karya Rizqi Ananda

Seorang remaja putri yang bernama Dinda, dia adalah seorang remaja yang santun, anggun, cantik, lembut. Kini dia beranjak dewasa dia mengenal arti kehidupan yang sebenarnya. Dia bertambah dewasa dan cantik kaum Adam pun banyak yang mendekatinya. Namun, tak seorangpun bisa meluluhkan hati Dinda yang anggun itu. Dinda adalah seorang mahasiswa semester IV s1 jurusan psikologi. Dia merupakan bintang kampus yang dikenal banyak orang. Dia aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan kampus karena dia selalu menjadi orang penting dalam kegiatan kampus diapun disegani banyak orang.

Suatu hari disebuah kegiatan yang dimana dia sebagai pemandu acara. Dia bertemu dengan seorang laki-laki yang baik, sopan, pintar, ramah sebut saja dia adalah Denny. Denny adalah kakak tingkat Dinda semester VI jurusan psikologi juga. Dan Denny sendiri adalah ketua panitia dari kegiatan kampus tersebut.

Kegiatan kampus berjalan lancar hingga dipenghujung acara. Setelah acara selesai seluruh panitia berkumpul dibascamp untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Ketua panitia membuka acara evaluasi tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia atas kerja sama yang baik sehingga acara berjalan dengan lancar. Dan setelah itu semua panitia pulang kerumah masing-masing.

Namun, Dinda masih berada didepan bascamp dan melamun diwaktu yang sama Denny yang akan pulang melihat Dinda yang berada didepan bascamp dengan wajah yang lelah tak seperti biasanya yang terlihat ceria dan ramah kepada semua orang. Denny pun menyapa Dinda, “Dinda, kenapa masih disini? Kamu terlihat sangat lelah…”. Dinda pun menjawab,”tidak ada apa-apa kak, hanya kelelahan saja ini saya segera pulang kak.”jawab Dinda dengan nada yang lirih. “Pulang dengan siapa kamu? Tidak baik malam-malam begini cewek pulang sendirian Dinda.” Tanya Denny penuh khawatir. “Saya pulang sendiri kak saya bawa sepeda motor.” Jawab Dinda tenang. “tapi kamu baik-baik sajakan Dinda? Tidak ada masalah atau tidak sedang sakit kan dirimu?” Tanya Denny penuh khawatir. “tidak kak, saya baik-baik saja, terima kasih atas perhatian kakak saya pulang dulu assalamu’alaikum kak.” jawab Dinda sembari meminta izin untuk pulang dulu. “Iya hati-hati Dinda.” jawab Denny.

Dinda pun pulang kerumah dan Denny diam-diam mengikuti Dinda dari belakang untuk memastikan Dinda baik-baik saja dan selamat hingga rumahnya.
Setelah Denny mengikuti Dinda hingga Dinda sampai rumahnya dengan selamat iapun langsung pulang kerumahnya. Sampailah Denny dirumahnya dan masuk kamar melemparkan tasnya dan merebahkan dirinya diatas ranjangnya. Semalaman Denny tidak bisa tidur karena memikirkan Dinda seperti ada sesuatu yang aneh dihati Denny untuk Dinda. Denny pun bingung dengan perasaannya yang tidak wajar terhadap Dinda. Denny bertanya pada dirinya “mengapa saya memikirkanmu terus Dinda?, dan mengapa tadi saya reflek memberikan perhatian padamu?, dan begitu kamu pulang mengapa aku begitu khawatir sehingga aku mengikutimu dari belakang untuk memastikan dirimu baik-baik saja?, ada apa dengan perasaan ini Dinda?” tanyanya dalam hati yang begitu bingung dengan perasaannya.

Mataharipun mulai menyinari, terik mataharipun menembus jendela kamar Dinda. Dinda yang merasa kelelahan tertidur pulas hingga tak terasa terik matahari yang begitu panas menyengat dikulitnya yang putih karena mamanya membuka jendela kamarnya. Mamanya pun membangunkan anaknya yang terlihat begitu lelah dengan belaian kasih sayangnya. “nak sudah kesiangan apa kamu tidak ada kuliah hari ini?” Tanya sang mama sembari menarik selimut Dinda. Dinda pun terkejut karena kesiangan padahal ada mata kuliah yang penting pagi itu. Dia bergegas mandi dan tidak menghiraukan mamanya yang ada dikamarnya. Selesai mandi Dinda pun langsung berpamitan pada mamanya dan tidak sempat sarapan dirumah. “Dinda sarapan dulu nak!”teriak mamanya.”tidak sempat ma, nanti saja Dinda makan dikampus, berangkat dulu ma asalamu’alaikum.”jawab Dinda sembari berlari tergesa-gesa cium tangan mamanya dan mencium kedua pipi sang mama “Wa’alaikumussalam, hati-hati nak.” nasehat mamanya.

Setibanya dikampus Dinda tidak diperbolehkan masuk oleh dosen yang memberikan mata kuliah dikelasnya karena Dinda telat satu jam lebih. Akhirnya, iapun pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi dari mata kuliahnya. Setelah lama Dinda mencari buku tersebut akhirnya ia menemukannya dan mencari tempat duduk untuk membaca dan mencatat hal-hal penting. Tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang memanggilnya dan ternyata ada kak Denny dibelakangnya. Dindapun terkejut mengapa kak Denny ada di belakangnya. “boleh aku duduk disini?”Tanya Denny memecah kesunyian.
“ iya silahkan kak”,jawab Dinda sembari melemparkan senyum pada Denny.
“ kenapa kamu ada disini? Kenapa tidak masuk kelas Dinda?” tanyanya ingin tahu.
“ saya telat kak, tidak boleh masuk kelas.” jawab Dinda
“ Ooo….begitu sudah sarapan belum dik?” Tanya Denny perhatian
“ Belum kak, tadi mau sarapan tapi sudah kesiangan.” jawab Dinda
“ Ayo ke kantin sama kakak, aku yang traktir deh….” ajak Denny
“ beneran kak? Mau deh kalau begitu” jawabnya sembari tertawa
“ ya sudah ayo sarapan” pinta Denny

Denny merasa sangat beruntung bertemu dengan seorang cewek yang menurutnya sangat sulit untuk didekati oleh kaum adam dan Denny berhasil mengajaknya sarapan. Tapi kali ini Dinda berbeda, mungkin Dinda sudah mulai membuka hatinya untuk sosok laki-laki yang menurutnya bisa menjaga dirinya, memberikan ketenangan dan  perhatian padanya.

****
Suatu hari dikampus ada seorang cewek yang menghampiri Dinda dengan wajah marah dan menantang. Dia adalah cewek yang selama ini suka pada Denny dan mengaku pacar Denny tapi sayangnya Denny tidak pernah menanggapi itu semua. ”kamu yang namanya Dinda” Tanya wanita itu dengan tegas.
“iya benar itu nama saya, ada apa ya mbak?” jawanya sedikit ketakutan
“aku kesini mau tanya sama kamu, ada hubungan apa kamu dengan Denny?”
“saya tidak ada hubungan apa-apa dengan kak Denny kak.” Jawab Dinda takut
“jangan bohong kenapa aku sering melihat kalin jalan berdua?” tanyanya kesal
“beneran kak saya itu tidak ada hubungan apa-apa dengan kak Denny!, maaf kalau boleh saya tahu kakak siapanya kak Denny?” jawab Dinda semakin gemes
 “ooh….kamu belum tahu siapa saya? Saya itu pacar Denny, jadi jangan harap kamu bisa memilikinya!” jawab cewek itu dengan PD-nya dan meninggalkan Dinda begitu saja.

Dinda teringat dengan kata-kata yang diucapkan cewek yang mengaku pacar Denny itu, diraihnya HP dari tasnya dan menelfon Denny mengajak bertemu untuk meminta penjelasan apa maksud semua ini. saat Dinda sudah mulai merasakan kenyamanan saat berada didekat Denny dan begitu pula sebaliknya dengan Denny masalahpun datang dengan hadirnya seorang cewek yang mengaku sebagai pacar dari Denny itu membuat hati Dinda sakit bak teriris pisau.

Setibanya Denny dicafe yang Dinda katakan, Denny menemui Dinda yang sedang menangis di meja cafe itu. “Dinda kenapa menangis? Apa yang terjadi Dinda?”tanya Denny dengan penuh khawatir takut orang yang disayangi ada apa-apa. “kakak jujur sama Dinda mengapa kakak berbohong sama Dinda? Kakak sudah punya seorang kekasih terus mengapa kakak memberikan harapan pada Dinda kak? Dinda baru sekali ini merasakan apa itu jatuh cinta tapi kakak membuat hati Dinda sakit, Dinda kecewa sama kakak.” Ujar Dinda kecewa
“ Dinda kakak sayang sama Dinda, Dinda percaya sama kakak, kakak tidak pernah memilik pacar selama ini, mantan pacarpun kakak tidak punya, kakak belum pernah merasakan apa itu jatuh cinta dan baru sekarang ini kakak merasakan jatuh cinta padamu Dinda.” Jelasnya pada Dinda
“apa itu bisa dipercaya kak?, terus siapa cewek yang menegur saya tidak boleh dekat-dekat dengan kakak dan jangan berharap saya bisa memilkimu kak? Siapa dia?” tanya Dinda dengan sedikit marah
“ cewek yang mana Dinda? Kakak tidak pernah kenal dekat dengan cewek manapun, kakak baru dekat dengan cewek, duduk berdua dengan cewek itu hanya dengan Dinda, apa adik tidak percaya dengan kakak?” jawabnya memelas
“ kak, kakak harus tahu Dinda disini memiliki posisi yang sama dengan kakak belum pernah pacaran, duduk berdua, merasakan jatuh cintapun belum pernah kak. Jadi, Dinda harap kakak adalah orang yang tepat untuk Dinda, Dinda berharap kakak bisa menjadi imam untuk Dinda, membimbingku, menemaniku, dan selalu berada disisiku.” Pinta Dinda
“ baiklah Dinda, percayalah kakak hanya sayang pada Dinda dan kakak membutuhkan sosok wanita seperti adik. Dan kakak minta maaf kakak tidak bisa pacaran dan tidak akan pernah pacaran kakak akan segera menyelesaikan kuliah dan setelah wisuda kakak akan segera datang ke rumahmu untuk memintamu.” Ujar Denny meyakinkan Dinda
“ Dinda pegang kata-kata kakak, dan Dinda percaya kakak adalah orang yang konsekuen dengan perkataan yang keluar dari mulut kakak, dan Dinda akan selalu menunggu kedatangan kakak.” Kata Dinda sembari menatap wajah tampan yang ada disebelahnya.
Denny pun menghibur Dinda agar tidak menangis lagi dan percaya akan cinta Denny pada Dinda dengan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Cinta Abad” dari ST12:
Dekap aku
Peluk diri ku
Dalam hembusan nafas mu
Biarlah cinta memiliki
tanpa ada yang terluka
Yakinkan dirimu bahwa cinta kita abadi

Memang jalan penuh rintangan
kita tetap bersama
Memang cinta kita kan sejati
Takkan pudar untuk selamanya
Biarlah cinta memiliki
tanpa ada yang terluka
Biarlah cinta kumiliki
tanpa ada yang terluka

****

Denny pun selesai kuliah dan sudah mendapatkan gelar S.Psi dengan cumlout, dia sudah memiliki pekerjaan tetap dan siap untuk menjadi imam bagi Dinda. Denny pun menghubungi Dinda melewati selulernya untuk menanyakan apakah ia siap untuk menjadi pendamping hidupnya? dengan sedikit keraguan dihati Dinda Dindapun menjawab siap tapi, Dinda akan lebih yakin apabila Denny datang kerumahnya dengan kesungguhan hatinya untuk Dinda.

Beberapa hari kemudian, Denny pun datang kerumah Dinda dengan penuh keyakinan dengan diantar oleh kedua orang tuanya sampailah Denny dirumah Dinda. Hati Denny berdetak semakin kencang, Dinda pun sangat terkejut dan menangis bahagia karena pangeran yang dinantikan telah datang untuk menjemputnya.

“ Dinda, kini saat-saat yang sangat kakak tunggu dalam hidupku untuk memiliki orang yang paling kakak sayang dalam hidup ini dan orang itu adalah kamu Dinda.” Ujar Denny
“ Dinda juga menantikan kedatangan kakak sekeluarga dirumah ini, dan kini semua menjadi kenyataan pangeran Dinda yang Dinda tunggu datang membawa kesungguhan hatinya untuk Dinda.” Kata Dinda

Ramah tamah antar keluarga pun semakin dekat dan hangat, prosesi khitbahpun dimulai. Kini ayah Denny memulai pembicaraan “Assalamu’alaikum, kami sekeluarga  datang kesini memiliki niat dan tujuan yang insyaAllah mulia, saya sebagai wali dari Denny ingin menyampaikan dan menanyakan kepada nak Dinda, “nak bapak disini sebagai wali dari Denny, apakah nak Dinda bersedia untuk menjadi pendamping hidup dari anak saya?” tanya bapak Denny penuh harapan
Dinda hanya diam dan menatap orang tuanya yang duduk diantara Dinda
Dan seketika Dinda menangkap wajah pucat pangerannya yang datang dengan kesungguhan hati untuknya dan penuh harapan untuk bisa memiliki Dinda seumur hidupnya.

Akhirnya, Dinda berkata pada orang tuanya,”pa…ma…. Izinkan Dinda menyatukan cinta Dinda dengan orang yang Dinda cinta pa…ma…” pintanya
“ iya nak, papa dan mama izinkan kamu untuk menyatukan cinta kalian berdua. Tapi papa dan mama berharap Dinda sudah yakin dengan pilihan Dinda yang jatuh ditangan nak Denny. Untuk nak Denny, papa disini berharap nak Denny bisa menjadi imam, membimbing, menyayangi dan menjaga Dinda dengan baik.” Pinta papa Dinda pada calon menantunya.
“iya pa….insyaAllah saya akan menjaga dengan baik dan menjadi imam yang baik pula untuk Dinda.” Jawab Denny meyakinkan
“lalu bagaimana dengan nak Dinda apakah siap untuk menjadi pendamping Denny?” tanya bapak Denny penasaran
“ kak Denny, Dinda siap untuk menjadi pendamping hidup untuk kakak. Karena Dinda yakin Dinda adalah tulang rusuk kakak.” jawab Dinda yakin
“ Alhamdulillah, ya Allah terima kasih atas karuniamu yang telah mengembalikan tulang rusukku yang hilang selama berpuluh-puluh tahun ini, lancarkan segalanya hingga aku dan Dinda bersatu ya Allah.” Denny bersyukur kepada Allah.

Suasana yang tegang berubah menjadi suasana yang penuh kebahagiaan karena dua hati yang saling mencintai telah bersatu.

Dinda dan Denny sibuk untuk mengurus semua persiapan pernikahan mereka, hari yang special dalam hidupnya akan segera tiba, mereka berdua terlihat sangat cocok gaun pengantinpun sudah jadi, Dinda semakin anggun dan pancaran kebahagian tampak dari mata mereka berdua.
****

Hari special itupun datang semua tamu undangan datang untuk menyaksikan penyatuan dua hati yang saling mencintai itu. Akad nikah berjalan lancar dan tidak ada satu kendala apapun. Dinda terharu tidak menyangka dirinya akan menjadi orang yang beruntung diantara wanita-wanita yang ingin mendapatkan cinta Denny dan ternyata Denny memilih dirinya untuk mendampinginya Dinda sangat bahagia begitu pula Denny ia merasa dirinya sangat beruntung mendapatkan wanita yang banyak diharapkan oleh semua kaum adamdan pilihan Dindapun jatuh pada Denny. Semua orang mengucapkan selamat pada mereka berdua yang sedang berbahagia
Mereka berduapun hidup bahagia tanpa ada yang mengganggu kehidupannya.

“Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.”

----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar